WARTA MALUT NEWS — Tim Strategiis pemenangan Calon bupati dan wakil bupati Halmahera Timur periode 2024-2029, Farrel Erawan–Hi. Tono kembali menggelar kegiatan sosialisasi terkait visi misi dan program pemberdayaan masyarakat desa di Desa Rawamangun, Kecamatan Wasile, Halmahera Timur pada Senin (19/8/2024).
Geliat sosialisasi program pemberdayaan masyarakat tersebut disambut antusias warga, terutama para ibu rumah tangga yang berbondong-bondong hadir menyaksikan penyampaian visi misi dan program-program andalan calon bupati Haltim pemilik nama lengkap M.Farrel Adhitama. B.Bus, M.Sc itu.
Salah satu tim strategis pasangan Farrel-Hi.Tono, Suwarjie mengatakan, kegiatan penyampaian program tersebut salah satunya merupakan program budidaya peternakan, perikanan dan pertanian untuk menjadikan sumber peningkatan pendapatan keluarga setiap desa di Kabupaten Halmahera Timur.
“Jadi program ini program berjangka.Setiao rumah atau satu setiap KK akan diberikan 100 ekorayam petelur yang siap bertelur sebagai pemberdayaan agar kebutuhan ekonomi keluarga dapat terpenuhi. Bayangkan kalau sehari 100 ekor ayam bertelur kemudian dijual dengan harga rata-rata 2000 rupiah saja maka pendapatan kelompok ibu ibu peternak terpenuhi 200 ribu per hari,” jelasnya.
“Kalo dalam 1 bulan maka penghasilannya mencapai 6 juta rupiah, ya paling dikurangi biaya pakan sekitar 2 juta, maka pendapatan bersih kelompok emak emak ini mencapai 4 juta rupiah,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Suwarjie dengan begitu warga terutama para ibu rumah tangga bisa berpenghasilan sendiri di luar penghasilan suaminya. Sehingga terbantu memenuhi kebutuhan pokok, kebutuhan dapur, biaya anak sekolah, biaya listrik, kesehatan dan kebutuhan lainnya.
“Ini program reel, program pemberdayaan ekonomi keluarga, terutama ibu rumah tangga desa Rawamangun yang bakal dijadikan desa percontohan. Program ini akan terus direalisasikan tentunya bukan hanya desa Rawamangun tapi semua desa di Kabupaten Halmahera Timur yang menjadi program andalan bersama,” imbuh Suwarjie yang juga Ahli Andalan KTNA Nasional itu.
“Sehingga angka stunting yang tinggi, pengangguran dan kemiskinan dapat teratasi. Dan ini akan jadi multi player efek karena nanti ada petani juga nelayan, sebab hasil ikan bisa jadi multi manfaat, karena kita sdh ada pabrik pengolahan pakan sendiri, bahan baku lokal cukup tersedia dengan harga murah. Sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar daerah Haltim,” tuntas Suwarjie. (tim/wmn)