
WARTA MALUT NEWS — Loyalis pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur, M. Farrel Adhitama Erawan – H. Thaib Djalaluddin (Farrel-Jadi), Waseng Mustari menganggap tim paslon petahana (Ubaid Anjas), gemar menebar berita hoax. Kejaannya hanya mengarang cerita kemudian menebar opini liar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Tim Jurkam Paslon petahana (Ubaid Anjas), Idrus Maneke kembali menebar hoax yang kemudian dipublish Media Teropong Malut berjudul “Kekerasan Menodai Debat Pilkada Haltim: Jurkam Paslon 02 Diteror Preman Pendukung Paslon 01”.
Idrus menyebut bahwa terjadi aksi teror yang dilakukan preman pendukung paslon Farrel-Jadi saat debat publik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Halmahera Timur, pada Rabu (16/10/2024).
Padahal debat publik yang berlangsung di Kantor Kecamatan Wasile, itu diketahui berjalan damai, aman dan tertib.
Lebih lanjut Idrus mengaku diteror dan dilempari botol air mineral oleh salah satu pendukung Paslon nomor urut 01 (Farrel-Jadi), Waseng Mustari.
Hal ini dibantah Waseng Mustari. Waseng bilang tuduhan Idrus kepada dirinya tak beralasan, justru sebaliknya aksi teror itu dilakukan oleh anggota DPRD Partai Golkar, Idrus Maneke sendiri.
“Semua tuduhan itu mengandung fitnah, sengaja disebarkan oleh tim Incumbent dengan motif yang saya sendiri tidak tahu tujuannya. Yang pasti apa yang disampaikan Idrus Maneke, itu adalah pembohongan publik yang mestinya tidak dilakukan oleh anggota dewan Idrus Maneke,” ungkap Waseng.
Waseng kemudian menceritakan kejadian sebenarnya. Menurutnya, saat itu dirinya dan pendukung Farrel Jadi sedang berdiri di pinggir jalan. Tak lama ada mobil lewat di depan massa yang ternyata didalamnya berisi Idrus Maneke, Sofyan Mumen dan rombongan sambil mengacungkan 2 jari, spontan Waseng dan pendukung Farrel Jadi ikut mengacungkan satu jari.
“Tiba tiba Idrus dan kawan kawan datang dan mau menyerang Saya. Dia bilang kurang ajar, lalu tuduh saya lempar mobil. Padahal saya sendiri tidak tahu siapa yang lempar, apakah benar ada pelemparan atau tidak, saya juga tidak tahu, karena di situ tidak hanya pendukung Farrel Jadi, pendukung Anjas – Ubaid pun ada. Beruntung ada beberapa petugas keamanan yang langsung melerai,” kata Waseng menjelaskan.
Disamping itu, Waseng memastikan tidak ada aksi premanisme seperti yang dituduhkan Idrus Maneke. Justru aksi premanisme itu dilakukan oleh Idrus Maneke. Idrus juga disebut mencederai proses demokrasi karena melakukan tindak premanisme.
Koordinator Lapangan (Korlap) Farrel-Jadi, Muhibu Mandar menegaskan, pernyataan Idrus Maneke di media online merupakan pembohongan publik yang sengaja dinarasikan untuk mendiskreditkan tim dan pendukung Farrel Jadi.
“Tindakan Idrus itu justru mencederai proses demokrasi yang berlangsung damai sebagaimana kesepakatan bersama melalui deklarasi kampanye damai yang dicetuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” sebut Muhibu.
“Memang pendukung Farrel-Jadi yang hadir saat debat kandidat itu didominasi ibu-ibu yang tergabung dalam Srikandi Farrel-Jadi. Sehingga tidak mungkin ada kekerasan di situ. Justru Waseng ini menjadi korban teror karena mau diserang oleh Idrus dan kawan kawannya,” jelas Muhibu.
Selaku tim pemenangan Farrel-Jadi, Muhdi Mandar ingatkan kepada saudara Idrus Maneke, agar tak lagi menebar fitnah dan kebohongan terstruktur.
“Jangan bikin gaduh suasana pilkada yang sangat demokratis dan damai ini. Anda sebagai anggota DPRD, harusnya menunjukkan sikap ketokohan yang layak dicontoh, bukan mengarang cerita lalu menyebarkan melalui media. Tuduhan Anda yang tak berdasar dan menyebut tim pemenangan Farrel Jadi melakukan teror itu sangat merugikan paslon 01. Ini tindakan pencemaran nama baik Paslon Farrel-Jadi,” imbuhnya.
Terkait ini, Muhibu menegaskan, jika Jurkam (Ubaid Anjas) Idrus Maneke tidak segera menarik penyataanya di media, serta meminta maaf secara terbuka di media massa maka tim Farrel-Jadi akan menempuh jalur hukum. (***)